A. PELAYANAN TELEPON
1
Uraian dan Contoh
Salah satu pekerjaan kantor yang perlu mendapat
perhatian yang semestinya dari semua pihak, terutama dari pimpinan adalah
pelayanan telepon. Hubungan telepon merupakan salah satu sarana komunikasi yang
efektif dalam menyelesaikan tugas-tugas kantor. Melalui telepon semua
permasalahan dapat dibicarakan dengan pihak-pihak yang bersangkutan dan
biasanya beberapa masalah dapat diselesaikan melalui hubungan telepon tanpa
masing-masing yang bersangkutan harus bertemu terlebih dahulu. Agar
penyelesaian masalah melalui telepon dapat berhasil, tentu harus didukung oleh
cara-cara menelepon yang baik, sehingga pihak yang diajak bicara bersedia untuk
menyelesaikan masalah tersebut melalui telepon.
Mengapa
kita perlu menggunakan pesawat telepon :
a. Kecepatan, pesan
yang akan disampaikan dapat diterima dalam waktu sangat cepat.
b. Biaya, biaya yang
dikeluarkan akan lebih efisien dibandingkan dengan menyampaikan pesan melalui
pengirim surat.
c. Tanggapan,
tidak seperti komunikasi tertulis, tanggapan melalui telepon dapat segera
diperoleh.
Ada
beberapa hal di mana kita lebih baik menggunakan telepon misalnya :
a.
Apabila membicarakan hal-hal yang benar-benar sulit,
maka perlu dengan bertatap muka karena kita akan dapat menilai reaksi-reaksi
dan perasaan bicara dengan lebih baik.
b.
Apabila informasi yang akan disampaikan merupakan hal
yang sangat rahasia.
c. Apabila
diperlukan arsip atau tanda bukti.
Pengetahuan pelayanan telepon diperlukan juga bagi
seorang pimpinan agar ia dapat memberitahukan kepada bawahannya tentang tata
cara menelepon yang baik, sehingga pihak luar yang dilayani merasa dihargai.
Bagi para pegawai pengetahuan tersebut sangat diperlukan agar ia dapat
melaksanakan tugastugas pelayanan telepon sebagaimana mestinya dan untuk
memelihara citra instansi yang baik.
Pelayanan telepon menyangkut dua hal yaitu menjawab telepon
dari luar dan menelpon ketuar. Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas, akan
kita bicarakan bagaimana seharusnya seorang petugas/seorang sekretaris pimpinan
melayani telepon yang ditujukan kepada pimpinan.
B. TELEPON DARI LUAR
Bagi seorang pimpinan, waktu adalah sangat berharga,
oleh karena itu hubungan dengan pejabat lain baik dalam instansi sendiri,
maupun dengan pejabat-pejabat di luar instansi, biasanya dilakukan melalui
telepon.
Oleh karena seorang sekretaris pimpinan belum
mengetahui apakah orang yang menelepon itu orang penting atau orang biasa, maka
harus dipegang prinsip bahwa yang menelepon itu adalah orang penting, karena
itu perlu digunakan cara-cara dan kalimat yang sopan.
1. Cara menerima
telepon
Apabila telepon berbunyi, telepon itu harus segera
dijawab. Cara menjawab yang paling baik yaitu angkatlah gagang telepon dengan
hati-hati, kemudian sebutkan nama instansi atau nama unit organisasi,
selanjutnya sebutkan nama sendiri dan disusul dengan ucapan selamat (selamat
pagi, atau selamat siang, atau selamat sore), misalnya :
Sekretaris pimpinan : Biro
HKLN, di sini Kiki, selamat pagi!
Yang menelpon :
Di sini Sarwono dari Departemen Luar Negeri, saya minta bicara dengan Pak
Darsono. Sekretaris pimpinan : Baik Pak Sarwono, dapatkah Bapak menunggu sebentar?
(pesawat
telepon dihubungkan kepada pesawat telepon pimpinan dan dijelaskan kepadanya
bahwa Bapak Sarwono dari Departemen Luar Negeri ingin berbicara).
Pimpinan
(Darsono) : Selamat pagi Pak Sarwono (diteruskan dengan pembicaraan).
Dengan
demikian di dalam kantor kita tidak lagi mengucapkan kata "Halo"
ketika menerima namun diganti dengan "Biro Kepegawaian, Niken disini,
Selamat pagi", demikian pula ketika kita memanggil kata "Halo"
diganti dengan "Selamat pagi/siang, Biro Keuangan disini. Boleh saya
bicara dengan Bapak Taufik?"
2.
Telepon yang tidak dapat diterima Pimpinan
Adakalanya telepon dari luar tidak dapat diterima oleh
pimpinan karena sesuatu hal, misalnya pimpinan sedang dipanggil oleh atasannya
atau sedang tidak ada di kantor karena sedang mengadakan dinas keluar
kantor/keluar kota. Apabila pimpinan tidak dapat menerima telepon, sekretaris
harus bisa menjelaskan kepada penelepon secara sopan, misalnya :
Sekretaris
pimpinan : Maaf Pak, Bapak Tony sedang dipanggil Kepala Badan, apakah ada pesan
yang dapat saya sampaikan kepada beliau?
Perlu diperhatikan apabila pimpinan tidak ada di
tempat, kepada penelepon perlu kita beri tahukan sebenarnya, tetapi sejauh
tidak melanggar ketentuan-ketentuan rahasia jabatan, atau yang menyangkut
masalah-masalah pribadi. Misalnya pimpinan sedang mengadakan perjalanan dinas
keluar kota untuk mengadakan inspeksi mendadak kepada suatu kantor, atau
pimpinan sedang keluar ruangan untuk keperluan yang sifatnya pribadi misalnya
sedang tenis atau mengantar istrinya belanja ke supermarket. Hal-hal semacam
ini tidak perlu diberitahukan kepada penelepon, tapi sekretaris pimpinan harus
pandai-pandai mencari alasan yang wajar, misalnya dengan mengatakan bahwa
pimpinan belum sampai di kantor.
3.
Cara untuk memperoleh keterangan dari Penelepon
Seperti
disebutkan di atas, sebelum menjawab telepon, pimpinan ingin mengetahui nama,
jabatan, dan instansi dari penelepon. Oleh karena itu sekretaris pimpinan harus
terampil untuk mendapatkan keteranganketerangan mengenai penelepon. Untuk
memudahkan cara mendapatkan keterangan dengan teliti, hendaknya selalu tersedia
buku catatan dan ballpoint dekat dengan pesawat telepon. Menyediakan formulir
seperti contoh di bawah ini adalah sangat dianjurkan, karena akan sangat
membantu dalam memperoleh keterangan.
CA TA TAN PENERIMA
TELEPON
Untuk ...................................................
Dari .......................................................
Kantor ........................... Jabatan...........
Telepon
No.......... ------------------------
___ minta waktu menjawab
ingin bertemu telepon
___ akan datang mohon
ditelpon
kembali
___ ingin bertemu akan menelpon
kembali
Diterima oleh : Tanggal : Jam :
|
Dalam beberapa hal, kadang-kadang penelepon enggan
untuk memberikan keterangan yang diperlukan. Menghadapi keadaan demikian,
sekretaris pimpinan harus mempunyai cara/taktik agar keterangan itu bisa
diperoleh, misalnya dicoba dengan menggunakan cara tidak langsung.
4.
Cara mengakhiri pembicaraan telepon dari luar
Setelah pembicaraan selesai, cara yang paling sopan
untuk mengakhiri pembicaraan yaitu setelah yang bersangkutan mengucapkan
"terima kasih" dan kita jawab juga "terima kasih", kita jangan
meletakkan gagang telepon lebih dahulu sebelum kita mendengar bahwa penelepon
telah meletakkan gagang teleponnya.
C. MENELEPON KELUAR
Penilaian baik terhadap instansi kita, bukan saja
dapat dipengaruhi oleh cara kita menerima telepon, tapi dapat juga dipengaruhi
oleh caranya kita menelepon keluar.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan oleh sekretaris pimpinan agar berhasil dengan baik
dalam melaksanakan tugas menghubungi pimpinan di instansi lain, adalah :
1.
Teliti sekali lagi nomor telepon yang akan dihubungi.
Langkah ini dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa nomor telepon itu benar dan
tidak ada perubahan.
2.
Buku petunjuk telepon hendaknya selalu tersedia,
maksudnya untuk
mem-permudah mencari nomor telepon yang setiap saat diperlukan.
mem-permudah mencari nomor telepon yang setiap saat diperlukan.
3.
Nomor telepon yang sering digunakan harus dicatat
dalam catatan tersendiri dan disusun menurut nomor yang menunjukkan kode
wilayah telkom. Cara demikian akan membantu apabila ada perubahan nomor
telepon. Apabila dikehendaki dapat juga dibuat catatan nama instansi atau nama
pejabat yang sering dihubungi dan disusun menurut abjad.
1.
Cara menelepon keluar
Apabila sekretaris pimpinan melakukan suatu sambungan
telepon keluar untuk menghubungi pimpinan di instansi/unit lain, pertama-tama
harus dicek sekali lagi apakah pimpinan yang memerintahkan menelepon
benar-benar sudah siap untuk menelepon. Hal ini dimaksudkan agar penerima
telepon tidak menunggu terlalu lama. Menunggu terlalu lama akan menimbulkan
rasa tidak senang bagi pihak lain dan hal ini dikhawatirkan akan mengganggu
jalannya pembicaraan dan lebih jauh dikhawatirkan akan menimbulkan penilaian
kurang baik terhadap instansi, yaitu instansi kita dianggap belum maju dan
tidak tahu tata krama menelepon. Akibat yang lebih jauh lagi dikhawatirkan hal
ini akan mengganggu jalannya penyelesaian tugastugas instansi.
Apabila telepon sudah menyambung, dan pimpinan di
pihak yang ditelepon sudah siap untuk menerima, maka beri tahukanlah kepadanya
bahwa pimpinan akan berbicara, misalnya :
Sekretaris pimpinan : Selamat pagi Pak
Dawam, Kepala Biro Hubungan Kerjasama
Luar Negeri,
Departemen Keuangan ingin bicara dengan Bapak.
Setelah
dari pihak penerima telepon menyatakan siap, segera beri tahukan kepada
pimpinan bahwa pihak yang dituju telah siap untuk menerima pembicaraan.
Dalam hal seorang pimpinan melakukan pembicaraan
dengan pihak luar, adalah bijaksana apabila pimpinan mencatat lebih dahulu
hal-hal yang akan dibicarakan dalam secarik kertas. Hal ini dianggap perlu
untuk menghindarkan jangan sampai hal-hal yang penting terlewat atau lupa dibicarakan.
2.
Sikap pada waktu menelepon
Pada waktu menelepon keluar, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan agar pembicaraan melalui telepon berjalan lancar
dan tidak menyinggung perasaan pihak yang
diajak bicara. Hal-hal dimaksud ialah :
a.
Pusatkan perhatian kepada orang yang sedang diajak
bicara dalam telepon (seakan-akan berhadapan langsung dengan pihak yang diajak
bicara). Janganlah berbicara dengan orang lain yang ada di sekitar kita.
Tindakan demikian akan menyinggung perasaan orang yang diajak bicara dalam
telepon.
b.
Gunakanlah bahasa yang sopan dan nada suara yang baik,
karena nada suara yang baik ditimbulkan oleh sikap dan hati yang baik pula.
c.
Pembicaraan melalui telepon adalah pembicaraan jarak
jauh melalui udara, karena itu penjelasan melalui mimik, melalui bahasa isyarat
badan dan gambar tidak dapat digunakan. Karena itu gunakan bahasa yang baik dan
kata-kata yang jelas yang dapat dipahami oleh pihak yang diajak bicara.
3.
Cara mengakhiri telepon keluar
Seperti halnya mengakhiri telepon dari luar, mengakhiri
telepon keluarpun harus dilakukan secara sopan. Apabila pembicaraan sudah
selesai, jangan lupa kita mengucapkan terima kasih, misalnya "Terima kasih
Pak Kosim, selamat pagi". Setelah mengucapkan terima kasih dan telah
mendengar ucapan balasan terima kasih dari pihak lawan bicara, segera gagang
telepon diletakkan dengan baik.
4.
Beberapa hal yang perlu dilaksanakan dan perlu dihindarkan
Setelah
diuraikan secara singkat mengenai pelayanan telepon, masih ada beberapa hal
yang perlu mendapat perhatian pada waktu menelepon yaitu:
a.
Pada waktu menelepon keluar, gunakanlah jari telunjuk
untuk menyambungkan kepada nomor yang dituju (baik menggunakan pesawat telepon
dengan sistem putar, atau menggunakan pesawat telepon dengan sistem digital),
dan jangan menggunakan pensil atau benda lainnya, karena hal itu akan merusak
pesawat telepon dan kemungkinan salah pilih nomor lebih besar.
b.
Buanglah kebiasaan mengangkat gagang telepon dahulu
baru mencari nomor telepon, karena begitu gagang telepon diangkat akan menganggu
telepon yang akan masuk ke kantor kita.
c.
Buanglah kebiasaan menyimpan gagang telepon secara
kasar sesudah menerima telepon, karena bila orang yang telah mengadakan
hubungan telepon belum menyimpan gagang teleponnya, hal ini akan mengganggu
perasaan yang bersangkutan.
d.
Hindarkanlah kebiasaan menggunakan telepon kantor
untuk keperluan pribadi. Apabila karena sesuatu hal yang sangat mendesak, Anda
terpaksa harus menggunakan telepon kantor untuk keperluan pribadi, bicaralah
seperlunya. Perlu diingat bahwa telepon kantor adalah untuk keperluan dinas
bukan untuk kepentingan pribadi atau untuk kepentingan pergaulan santai.
RANGKUMAN
Telepon adalah alat komunikasi yang cepat untuk
menerima dan menyampaikan informasi. Pelayanan telepon di kantor dapat dikatakan
berhasil apabila pegawai kantor mengetahui cara-cara bertelepon yang tepat.
Pelayanan telepon mencakup menerima telepon dan menelepon keluar. Hal yang
perlu diperhatikan dalam menelepon adalah sikap pada waktu menelepon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar