Minggu, 15 April 2018

ADMINISTRASI, MANAJEMEN, DAN ORGANISASI



A. ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
Dalam pemakaian sehari-hari, kata administrasi sering diartikan dalam dua macam pengertian yaitu dalam arti luas dan dalam arti sempit. Menurut The Liang Gie, administrasi dalam arti luas diterjemahkan sebagai keseluruhan proses penyelenggaraan kegiatan dalam suatu kerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama. Perumusan demikian didasarkan kepada kenyataan bahwa pada setiap instansi/kantor selalu ada dua jenis pekerjaan yaitu pekerjaan pokok dan pekerjaan penunjang. Dalam arti sempit, administrasi dirumuskan sebagai pencatatan keterangan-keterangan secara tertulis. Keterangan­keterangan tersebut selain dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari, tapi dapat juga digunakan untuk keterangan di masa yang akan datang. Administrasi dalam arti sempit sering disebut tata usaha.
Menurut The Liang Gie, Manajemen adalah rangkaian kegiatan menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Namun kadang-kadang istilah administrasi dengan manajemen sering tidak dibedakan, karena merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan.

1.      ORGANISASI
Secara umum administrasi memusatkan perhatian kepada organisasi baik organisasi pemerintah, personil, keuangan, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari Anda tidak lepas dari organisasi. Mengapa organisasi diperlukan? Organisasi diperlukan karena kita tidak dapat mengerjakan gagasan, ide tanpa bantuan orang lain. Organisasi dirasakan mutlak karena merupakan wadah atau kerangka kerja sama antarmanusia untuk mencapai tujuan. Secara sederhana organisasi dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang bersatu-padu, bekerja secara formal berdasarkan tata tertib tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang telah disetujui bersama.
Dengan rumusan tersebut dapat dilihat unsur-unsur organisasi adalah : kelompok orang, kerja sama, tujuan, keterikatan formal, dan susunan hierarkhi.

3. KANTOR
Dalam pergaulan sehari-hari apabila kita mendengar percakapan seseorang yang menggunakan kata kantor, seakan-akan kita sudah memahami benar arti kantor yang diucapkannya, dan seakan-akan hanya ada satu pengertian mengenai kata kantor. Akan tetapi bila kita perhatikan dengan cermat, kata kantor mempunyai beberapa arti,


tergantung kepada kalimat yang diucapkan oleh sipembicara. Untuk Iebih jelasnya kita perhatikan kalimat-kalimat berikut yang semuanya menggunakan kata kantor. Pemuda A mengatakan : "Kantor itu tidak baik, masa lamaran sudah disampaikan sebulan yang lalu sampai saat ini belum dijawab". Bapak B mengatakan : "Memang tidak mudah untuk bertemu dengan dia, kita harus minta waktu terlebih dahulu beberapa hari sebelumnya, ia orang kantor". Bapak C berkata kepada anaknya : "Kantormu bagus, berdinding kaca, tingkat 20 dan memakai tangga berjalan ".
Seorang sekretaris D berkata kepada tamu : " Sebaiknya Bapak datang lagi sekitar pukul 3 siang, Sekarang Bapak Kepala PUSDIKLAT sedang tidak ada di kantor ". Seorang pegawai E dari suatu perusahaan swasta berkata kepada temannya : " Agar kamu dapat mengetahui apakah usulan cuti kamu disetujui atau tidak, tanyakan saja kepada temanmu atau Iangsung ke kantor Sekretariat". Seorang pegawai F setelah ditanya oleh teman sekerjanya menjawab : " Saya tugas ke New York bersama Bapak Dawam selama dua minggu, dibiayai kantor ".
Bila kita renungkan, kata kantor seperti tersebut pada kalimat-kalimat di atas mempunyai arti yang tidak sama. Yang dimaksudkan kantor oleh pembicara A adalah kegiatan atau pelayanan yaitu pelayanannya tidak baik karena surat sudah disampaikan sebulan yang lalu tapi tidak dijawab sampai saat ini. Kantor yang dimaksud pembicara B adalah jabatan, jadi yang dimaksud orang kantor adalah seorang pejabat. Lain halnya yang dimaksudkan oleh pembicara C, kantor yang dimaksudkannya adalah gedung tempat anaknya bekerja. Yang dimaksudkan oleh sekretaris D, kantor adalah ruangan kerja Kepala PUSDIKLAT, karena itu ia menyarankan kepada tamu agar datang lagi sekitar pukul 3 siang yang mungkin menurut jadwal acara yang ia ketahui pada sekitar pukul 3 tersebut Kepala PUSDIKLAT akan ada di ruangan kerjanya. Berbeda dengan yang dimaksudkan sekretaris D, kantor yang dimaksudkan pegawai E adalah salah satu unit kerja di perusahaan di mana ia bekerja; jadi yang dimaksudkannya adalah bagian Sekretariat. Kantor yang dimaksudkan pegawai F, bukan bagian Sekretariat, tapi instansi atau perusahaan di mana ia dan Pak Dawam bekerja.
Dari contoh-contoh di atas, kita sudah dapat mengetahui enam macam pengertian kantor yaitu jasa/pelayanan, jabatan, gedung tempat bekerja, ruang kerja, unit kerja/bagian/biro, dan instansi atau badan usaha. Oleh karena itu agar kita dapat mengerti benar apa yang dimaksudkan kantor oleh seorang pembicara, kita harus memahaminya dalam kaitan apa kata kantor itu digunakan oleh pembicara dalam kalimatnya.
Perbedaan-perbedaan seperti di atas, bukanlah hal yang baru, karena para ahli di bidang administrasi perkantoranpun dalam perumusan yang dibuatnya mempunyai pendapat yang tidak selalu sama mengenai pengertian kantor.


Seorang ahli perkantoran, Paul Mahieu, mengemukakan bahwa kantor adalah tempat dalam suatu badan usaha dimana dilaksanakan pekerjaan administratif yang dapat dilakukan dengan tangan atau mesin. Pekerjaan administratif senantiasa terdiri dari pencatatan pelbagai keterangan yang penting bagi badan usaha yang bersangkutan. Ahli yang lain, Glenn W. Howard & Edward Masonbrink mengemukakan : Kantor adalah tempat diselenggarakannya kegiatan menangani informasi dan proses menangani informasi tersebut, mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan sampai menyalurkan.
Pengertian kantor yang dimaksudkan dalam modul ini adalah pengertian yang lebih mirip dengan yang dikemukan Glenn W. Howard dan Edward Masonbrink yaitu tempat penyelengaraan kegiatan menangani informasi dan proses penanganan informasi tersebut.

4. PEKERJAAN KANTOR
Setelah mengetahui pengertian kantor, untuk lebih memperluas wawasan kita perlu mengetahui pengertian pekerjaan kantor. Seperti halnya pengertian kantor, perumusan pengertian pekerjaan kantor dapat merujuk kepada rumusan yang dikemukakan oleh para ahli.
William H. Leffingwell dan Edwin M. Robinson, mengemukakan pekerjaan kantor berkenaan pertama-tama dengan warkat-warkat dari badan usaha yang bersangkutan, pemakaian warkat-warkat dan pemeliharaannya guna dipakai untuk mencari keterangan di kemudian hari. Warkat itu mungkin merupakan sejarah daripada pelaksanaan urusan badan usaha itu sebagaimana digambarkan oleh daftar-daftar perhitungan, surat menyurat, surat-surat perjanjian, surat-surat pesanan, daftar-daftar harta benda, rencana-rencana dan jadwal­jadwal, laporan-laporan dan oleh segala macam nota yang tertulis dan tercetak.
George R. Terry mengemukakan, pekerjaan kantor meliputi penyampaian keterangan secara lisan dan pembuatan warkat-warkat tertulis dan laporan-laporan sebagai cara untuk meringkaskan banyak hal dengan cepat guna menyediakan suatu landasan fakta bagi tindakan kontrol dari pimpinan.
Walaupun kedua pendapat di atas tidak memberikan pengertian yang persis sama, tetapi ada unsur kesamaannya yaitu bahwa pekerjaan kantor adalah segala kegiatan yang ada kaitannya dengan penanganan informasi/keterangan-keterangan balk informasi itu berupa lisan atau sudah berbentuk warkat-warkat. Secara definitif yang dimaksud dengan keterangan adalah pengetahuan tentang sesuatu hal atau peristiwa yang diperoleh melalui pembacaan atau pengamatan, dan yang dimaksud warkat adalah setiap catatan tertulis atau bergambar mengenai sesuatu hal atau peristiwa yang dibuat untuk keperluan membantu ingatan. Yang dimaksud dengan


keterangan dan warkat dalam rumusan di atas, adalah semua keterangan dan informasi dari instansi yang bersangkutan, demikian juga warkat yang dimaksud adalah catatan tertulis atau bergambar atau rekaman yang bertalian dengan kegiatan instansi tersebut.
Pekerjaan kantor atau pekerjaan ketatausahaan, dilihat dari kegiatannya dapat dibedakan dua macam, yakni pekerjaan yang tulis­menulis misalnya penanganan surat masuk, penanganan surat keluar (korespondensi), penghitungan dan pembuatan laporan, sedangkan pekerjaan yang bukan tulis-menulis terdiri dari pengiriman surat, penggandaan surat dinas, penyimpanan surat, pelayanan telepon, penerimaan tamu, penataan ruang kantor, penataan Iingkungan kantor.

5. MANAJEMEN PERKANTORAN
Dari pengertian di atas maka kegiatan perkantoran perlu direncanakan, diorganisasikan, digerakkan oleh semua sumber daya yang terlibat atau dilibatkan, perlu diawasi serta dikendalikan dengan sebaik-baiknya agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Menurut George Terry, Manajemen Perkantoran adalah "Controlling and organizing of office work, and actuating those performing is so as to achieve the predetermined objective. It deals with the life cycle of business information and retention if of permanent value, of destruction if obsolete" (Manajemen Perkantoran adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran serta menggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan­tujuan yang telah ditentukan Iebih dahulu. Ini bersangkut paut dengan peredaran hidup data dan keterangan perusahaan dari sejak penciptaan melalui pemeliharaan, penyebaran, dan penyimpanannya kalau memiliki nilai tetap atau pemusnahannya kalau usang). Menurut The Liang Gie "Manajemen Perkantoran adalah rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasikan (mengatur, menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuatu hal". Dengan demikian maka pengertian manajemen perkantoran, yakni penyelenggaraan semua kegiatan yang bertalian dengan pelaksanaan pekerjaan kantor.

B. LINGKUP PEKERJAAN DALAM SUATU ORGANISASI/INSTANSI
Secara garis besar, pekerjaan di suatu instansi ada dua jenis pekerjaan/tugas yakni:
1. Tugas pokok disebut juga kegiatan substantif/operatif, yakni kegiatan­kegiatan yang secara langsung mengenai tujuan organisasi. Oleh karena berhubungan langsung dengan tujuan organisasi, maka tugas pokok masing-masing instansi berbeda satu dengan lainnya. Misalnya pekerjaan pokok Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah melakukan sebagian tugas Departemen Keuangan di bidang pemungutan pajak negara dalam bentuk bea dan cukai serta pungutan lainnya, berdasarkan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, akan berbeda dengan pekerjaan pokok unit lain di lingkungan Departemen Keuangan. Dengan demikian maka tugas pokok tidak lain adalah pekerjaan yang menurut surat keputusan mengenai tugas pokok, fungsi harus dilaksanakan.
2.  Tugas Penunjang adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat membantu, melayani, memudahkan dan memperlancar tugas pokok. Biasanya pekerjaan administratif, misalnya penanganan pegawai, keuangan, perlengkapan. Tugas Penunjang disebut juga pekerjaan perkantoran. Pekerjaan Penunjang atau perkantoran di setiap unit sama.

C. PENGORGANISASIAN PEKERJAAN KANTOR
Pekerjaan kantor dapat diorganisir dengan menggunakan salah satu asas dari tiga asas yang biasa digunakan, baik oleh instansi-instansi Pemerintah maupun instansi swasta. Ketiga asas tersebut yaitu asas sentralisasi, asas desentralisasi, dan asas campuran.

1. Asas Sentralisasi
Bila digunakan asas ini, maka semua pekerjaan kantor ditangani oleh unit tersendiri dalam instansi yang bersangkutan. Unit-unit lainnya hanya difokuskan kepada pelaksanaan tugas-tugas pokok instansi.
Asas sentralisasi mempunyai beberapa kebaikan bagi pelaksanaan pekerjaan kantor, diantaranya adalah :
a.    Cara kerja dengan mudah dapat diseragamkan;
b.   Pengawasan mudah dilakukan;
c.    Penggunaan peralatan dan perabotan kantor dapat dihemat;
d.   Beban kerja pekerjaan kantor dapat diadakan pembagian secara lebih merata;
e.    Penggunaan tenaga kerja dapat diadakan pengaturan yang lebih luwes.

Walaupun asas ini mempunyai beberapa kebaikan, tetapi di sisi lain mengandung beberapa kelemahan yang mendasar. Oleh karena itu dalam hal pemilihan asas yang akan digunakan, kelemahan-kelemahan tersebut perlu mendapat pertimbangan yang seksama agar tidak menimbulkan kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan pekerjaan. Kelemahan-kelemahan dimaksud antara lain adalah :
a.    Tidak mungkin menampung pekerjaan yang cukup banyak pada waktu yang bersamaan, misalnya pada akhir tahun anggaran di mana diperlukan penyelesaian laporan kegiatan dari berbagai unit. Akibat dari keadaan ini maka penyelesaian pekerjaan akan mengalami kelambatan.
b.   Unit pengelola pekerjaan kantor sering tidak memahami kebutuhan khusus unit lainnya yang justru merupakan kebutuhan yang memperlancar pelaksanaan pekerjaan unit yang bersangkutan. Bila


c.    hal ini terjadi, maka pelaksanaan pekerjaan unit yang bersangkutan akan mengalami hambatan.
d.   Karena unit pengelola pekerjaan kantor mempunyai kewenangan yang secara langsung atau tidak dapat menentukan kelancaran pekerjaan unit lain, kadang-kadang terjadi hal yang sebaliknya yaitu yang seharusnya unit ini melayani unit lain, berubah menjadi unit yang minta dilayani.
Kegiatan perkantoran di lingkungan Departemen Keuangan yang disentralisasikan misalnya kegiatan penerimaan surat masuk, penerimaan tamu, penataan lingkungan kantor, walaupun ada pula unit yang menggunakan asas desentralisasi untuk kegiatan tersebut.

2. Asas Desentralisasi
Pengelolaan pekerjaan kantor yang menggunakan asas ini yaitu setiap unit organisasi dalam instansi diberikan kewenangan untuk mengelola pekerjaan kantornya masing-masing. Misalnya setiap Direktorat mempunyai Subbag Tata Usaha sendiri-sendiri yang mempunyai tugas mengurus kebutuhan peralatan kantor, alat tulis-menulis, pengetikan, penggandaan, dan sebagainya.
Penggunaan asas ini mempunyai beberapa kebaikan yaitu :
a.    Dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan pokok bagi instansi yang mempunyai unit-unit yang tersebar di beberapa tempat.
b.   Dapat melayani kebutuhan-kebutuhan khusus bagi unit-unit yang bersangkutan.
c.    Menumpuknya pekerjaan pada saat-saat tertentu seperti biasa terjadi pada asas sentralisasi, dapat dihindarkan.

Seperti halnya asas sentralisasi, asas desentralisasipun mempunyai beberapa kelemahan, antara lain adalah :
a.    Memerlukan biaya yang cukup besar, karena diperlukan peralatan kantor yang sejenis yang jumlahnya lebih dari satu. Misalnya instansi yang bersangkutan mempunyai lima unit, maka harus disediakan mesin fotokopi lima buah, padahal mungkin dalam pelaksanaannya kapasitas mesin fotokopi tersebut tidak digunakan secara penuh;
b.   Memerlukan tenaga yang banyak untuk mengoperasikan peralatan kantor;
c.    Memerlukan tenaga yang banyak dan biaya yang besar untuk keperluan pengawasan pelaksanaan pekerjaan kantor. Banyaknya jenjang birokrasi juga akan menambah sulitnya pengawasan. Kegiatan perkantoran yang didesentralisasikan misalnya penanganan surat keluar mulai dari mengonsep surat sampai surat tersebut siap dikirimkan dan penyusunan laporan, namun ada pula di unit organisasi yang pekerjaan tersebut disentralisasikan karena organisasi tersebut masih belum luas.


3. Asas Campuran
Karena adanya kelemahan-kelemahan seperti disebutkan di atas, maka dalam beberapa instansi dilaksanakan asas campuran yang merupakan perpaduan kedua asas di atas. Untuk pekerjaan-pekerjaan kantor yang sifatnya memerlukan pengawasan secara kontinyu dan mengandung banyak kerawanan, dilakukan dengan menggunakan asas sentralisasi, sedangkan pekerjaan kantor yang sifatnya umum dilakukan dengan menggunakan asas desentralisasi, hal ini biasanya dilakukan oleh organisasi yang belum luas.
Kegiatan perkantoran yang menggunakan asas campuran, misalnya :
a.    Pelayanan telepon, untuk pelayanan telepon keluar instansi (ekstern) dipusatkan, sedangkan untuk pelayanan telepon di dalam unit organisasi menggunakan pesawat intern.
b.   Pengarsipan, untuk pengelolaan arsip yang in aktif dipusatkan di unit pengelolaan arsip, sedangkan untuk pengelolaan arsip yang aktif dikelola oleh masing-masing unit di dalam organisasi tersebut.
Seperti disebutkan di atas, dalam menerapkan asas pengorganisasian pekerjaan kantor setiap instansi harus mempertimbangkannya sebaik­baiknya dengan memperhatikan semua kebaikan-kebaikan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada ketiga asas. Seberapa jauh salah satu asas akan dijadikan pedoman dengan tanpa mengabaikan kebaikan-kebaikan asas yang lain, hal ini tergantung kepada tujuan, luas pekerjaan, taraf perkembangan, dan tingkat kebutuhan suatu instansi. Pada instansi yang sudah berkembang biasanya lebih tepat digunakan asas campuran. Walapun demikian akhirnya penentuan asas yang akan dipakai secara logis harus berpedoman kepada prinsip bahwa asas itu secara teknis dapat dilaksanakan dan secara ekonomis dapat dipertanggung-jawabkan.

D. MANAJEMEN PERKANTORAN MODERN
Sebagaimana Anda telah ketahui, bahwa manajemen perkantoran adalah rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasikan (mengatur, menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuatu hal. Sesuatu hal ini adalah pekerjaan perkantoran. Agar pekerjaan kantor sesuai dengan tuntutan zaman dan sesuai dengan teknologi yang berkembang, maka harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi tersebut. Istilah moden dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah "terbaru", "mutakhir", "terkini", "sikap dan cars berpikir serta bertindak sesuai dengan tuntutan zaman". Dengan demikian maka pengertian manajemen perkantoran modern yakni penyelenggaraan semua kegiatan yang bertalian dengan pelaksanaan pekerjaan kantor yang modern.
Sebagaimana diuraikan bahwa kantor merupakan tempat penyelengaraan kegiatan menangani informasi dan proses penanganan informasi tersebut.
Istilah modern yang berkenaan dengan tempat dan proses penanganan data/informasi yang modern, antara lainnya dicirikan dengan :
1.   Pegawai yang melaksanakan penanganan data/informasi adalah pegawai yang mempunyai sikap disiplin, profesional memiliki sikap dan cara berpikir sesuai dengan tuntutan zaman.
2.   Sistem, prosedur dan tata kerja perkantoran yang jelas, sehingga setiap pegawai mempunyai uraian tugas (job description), tugas apakah yang harus dilakukan oleh pegawai tersebut, kepada siapa is harus bertanggung jawab, bagaimana alur pekerjaannya, apakah yang harus dihasilkan oleh seorang pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.
3.   Memiliki bangunan dan tata ruang yang baik, menggunakan alat dan perlengkapan termasuk mebeler yang tepat. Alat perkantoran dalam pengolahan data/informasi serba dikomputerkan (computerized).
4.   Mendayagunakan biaya, menerapkan tatalaksana yang demokratis, efektif, efisien, produktif, berkeadilan, dan manusiawi.
Dalam hal biaya, biaya yang dipergunakan untuk kegiatan perkantoran harus menghasilkan keluaran (output) yang jelas, dan output tersebut harus fungsi (outcome).
Dalam kantor modern yang kegiatan perkantorannya menggunakan sistem komputer, akan mendapat keuntungan dalam memproses data/informasi dalam hal kecepatan, kecermatan, keterhandalan, dan kemutakhiran. Dengan demikian dengan semakin modernnya suatu kantor maka semakin banyak informasi yang dapat diakses, sehingga semakin dapat dimanfaatkan untuk organisasi lain, namun pekerjaan kantor yang menggunakan teknologi modern perlu mewaspadai adanya informasi yang masuk yang dapat mengacaukan kegiatan pengelolaan informasi. Misalnya pada saat pemilu tanggal 5 April 2004, adanya virus yang mengacaukan sistem informasi pemilu, sehingga lambang-lambang partai berubah. Oleh karena itu perlu diperhitungkan kemungkinan gangguan terhadap sistem yang digunakan. Kerusakan atau kesalahan salah satu alat dapat mengganggu keseluruhan sistem, dan akan mengganggu seluruh pekerjaan kantor.

2.2. RANGKUMAN
Administrasi mempunyai beberapa arti, dalam arti luas administrasi diartikan sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih, menurut cara-cara tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Dalam arti sempit, administrasi diartikan sebagai ata usaha yakni rangkaian kegiatan mengirim dan menyampaikan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam usaha kerja sama. Dengan demikian maka Tata Usaha merupakan unsur administrasi, oleh karena itu pekerjaan kantor merupakan bagian dari administrasi. Administrasi selalu ada dalam organisasi. Organisasi adalah sekelompok orang-orang yang bersatu-padu bekerja secara formal berdasarkan tata tertib tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang telah disetujui bersama.
Pengertian kantor berbeda-beda tergantung dalam ucapan pembicaraan antara lain dapat berarti jasa/pelayanan, jabatan, gedung, tempat bekerja, ruangan kerja, unit kerja/bagian atau instansi. Pengertian kantor dalam modul ini adalah tempat diselenggarakannya kegiatan menangani informasi dan proses penanganan informasi.
Pekerjaan kantor adalah semua kegiatan yang ada kaitannya dengan penanganan informasi/keterangan yang bertalian dengan tugas-tugas organisasi yang bersangkutan. Pekerjaan kantor terdiri dari pekerjaan tulis­menulis dan bukan tulis-menulis. Untuk mengorganisasikan pekerjaan kantor ada 3 asas, yakni sentralisasi, desentralisasi, dan campuran.
Kantor merupakan tempat penyelengaraan kegiatan menangani informasi dan proses penanganan informasi tersebut. Istilah modern yang berkenaan dengan tempat dan proses penanganan data /informasi yang modern, yang antara lainnya dicirikan dengan adanya :
1.   Pegawai yang melaksanakan penanganan data/informasi adalah pegawai yang mempunyai sikap disiplin, profesional memiliki sikap dan cara berpikir sesuai dengan tuntutan zaman;
2.   Sistem, prosedur, dan tata kerja perkantoran yang jelas, sehingga setiap pegawai mempunyai uraian tugas (job description), tugas apakah yang harus dilakukan oleh pegawai tersebut, kepada siapa is harus bertanggung jawab, bagaimana alur pekerjaannya, dan apakah yang harus dihasilkan oleh pegawai.
3.   Memiliki bangunan dan tata ruang yang baik, menggunakan alat dan perlengkapan termasuk mebeler yang tepat. Alat perkantoran dalam pengolahan data/informasi serba dikomputerkan (computerized).
4.   Mendayagunakan biaya, menerapkan tatalaksana yang demokratis, efektif, efisien, produktif, berkeadilan, dan manusiawi.
Sumber : jumanta.com/download/doc_download/29-materi-kuliah-adm-perkantoran.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar